Rabu, 01 Oktober 2014

Cerita Sukses Abraham Lincoln



Abraham Lincoln

“Whatever You Are, Be A Good One”



Abraham Lincoln
Abraham Lincoln lahir pada tanggal February 12, 1809, di Hodgenville, Kentucky. Dia lahir di sebuah kabin yang terbuat dari batang kayu. Dia adalah anak kedua dari Thomas Lincoln dan Nancy Lincoln. Orang tuanya miskin dan tidak berpendidikan. Lincoln sendiri hanya mengecap pendidikan selama kira-kira setahun, tetapi dalam waktu singkat ia dapat membaca, menulis dan berhitung. ketika ia beranjak dewasa ia berusaha keras untuk menambah pengetahuannya. Ia menggunakan sebaik-baiknya semua buku yang dapat dibacanya, akhirnya ia berhasil menjadi ahli hukum pada usia 28 tahun.
Kakeknya memiliki nama yang sama dengannya. Namun tentang kakeknya, ia pernah berkata:
“Aku tidak tahu siapa kakekku; aku lebih ingin tahu akan menjadi seperti apakah cucunya.”

Meskipun kehidupannya penuh kesulitan namun sejak  kecil beliau telah mengenal apa itu kemerdekaan dan perdamaian. Beliau yakin bahwa semua orang memiliki hak untuk hidup merdeka dan damai.
Lincoln memiliki kekurangan dalam hal bicara yaitu jika ngomong gagap. Ibunya khawatir akan masa depannya karena kegagapannya ini. Walau begitu Lincoln tumbuh menjadi pemuda yang sangat  sadar akan kebenaran.

Suatu hari, ia sedang mengantarkan barang ke pelabuhan di New Orleans ketika ia menyaksikan penjualan budak-budak berkulit hitam.

Di Amerika ada perbedaan besar dalam filosofi, ekonomi, dan politik antara Utara dan Selatan. Warga Utara lebih modern pemikirannya namun lebih miskin. Sedangkan selatan terutama terdiri dari kaum imigran yang merupakan bangsawan dan kaya-raya, mereka terdiri dari tuan tanah yang sangat mengandalkan budak berkulit hitam untuk mengolah lahannya. Sebuah kelompok ekstrem di Selatan bahkan diam-diam membentuk Ku Klux Klan untuk melancarkan kekerasan terhadap warga berkulit hitam dan mengancam warga berkulit putih yang menunjukkan simpati terhadap warga berkulit hitam.

Abraham Lincoln yang menyaksikan itu tak bisa tinggal diam. Ia ingin memberontak namun saat itu ia masih kecil. Dalam hatinya hanya bisa mengucap, “memperjualbelikan manusia itu salah, namun bagaimana caranya aku mengubah ini. Aku hanyalah bocah gagap, bagaimana caranya aku bisa meyakinkan mereka jika itu adalah salah. Aku harus bisa berbicara fasih agar dapat membela budak berkulit hitam.”

Suatu hari saat ia mendengar khotbah di gereja, ia mendengar pendeta berkata ,” Allah memberi peluang yang sama kepada semua manusia.” Itulah sebagian isi khotbah. Lincoln tertegun mendengar khotbah itu, baik isinya, cara penyampaiannyaserta ekspresinya sangat mengesankan, membuat jemaat gereja terpukau.
Mulai sat itu Lincoln bertekad untuk melatih bicaranya agar bisa membuat orang terpesona, karena dari pandai berorasi itulah ide dan pemikirannya bisa sampai dan mendapat dukungan orang banyak terutama tentang kebenaran. Maka setiap kali ada orang berpidato entah itu di gereja atau di forum masyarakat , ia selalu memperhatikan dan mempelajarinya.


Lincoln pun kemudian berhasil menjadi pengacara terkenal sesuai dengan keinginannya. Ia sering memenangkan kasus yang membela kaum lemah dan kaum yang benar. Ia menjadi pribadi yang sangat dinamis, cerdas serta sangat fasih berbicara berbeda dengan Lincoln yang dulu.

Langkah pertamanya memasuki lapangan politik terjadi pada 1832 pada saat ia berusia 23 tahun. Ketika itu ia berusaha untuk dipilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah negara bagian Illinois, di bagian barat-tengah Amerika. Namun ia kalah pada saat pemilihan. Setelah kalah, ia kembali ke bidang bisnis, tapi ia gagal. dua tahun kemudan ia berusaha kembali dan menang. Setelah itu,ia dipilih tiga kali berturut-turut setelahnya.
Ketika masih muda, Beliau pernah bekerja sebagai pembelah kayu pagar, menjadi tentara, menjadi kelasi di kapal-kapal sungai, juru tulis, mengurus kedai, kepala kantor pos, dan akhirnya menjadi pengacara.  Ia gagal dalam bidang bisnis ditambah lagi, ibunya meninggal karena milk sickness. Hal itu tidak membuatnya putus asa, ia bertekad dan berkata:
“Some day I shall be President. “
(Suatu hari saya akan menjadi presiden)

Karena tujuannya mulia, banyak orang yang kemudian memilih Lincoln. Akhirnya Lincoln terpilih menjadi Presiden Amerika ke 16 pada tanggal 6 November 1860. Warga Selatan yang memiliki budak pun akhirnya ketar-ketir.  Banyak yang tidak mengakui Lincoln sebagai presiden terutama warga Selatan.

Warga Selatan akhirnya ingin memisahkan diri. Mereka membentuk federasi Selatan. Akhirnya perang sipil pun pecah. Pada awal perang, pihak utara kekurangan pemimpin handal. Pabrik-pabrik ditutup, lahan pertanian berhenti berproduksi, orang banyak yang menyalahkan Lincoln.

Lincoln pun merenung, kalau negara ini dis-integrasi karena ku maka aku akan dianggap penjahat dalam sejarah. Tetapi Lincoln tetap kuat memegang mimpinya untuk memerdekakan budak. Akhirnya Lincoln pun membuat sejarah. Pada tanggal 1 Januari 1863, Lincoln mengumumkan bahwa tidak boleh ada lagi perbudakan dan budak-budak dinyatakan merdeka. Sedangkan perang sipil akhirnya dimenangkan oleh pihak utara. Maka mau tak mau pihak selatan akhirnya harus tunduk dibawah kepemimpinan Lincoln.

“Semua orang menjadi individu yang merdeka hari ini. Anda harus memperbaiki nasib anda sendiri dan memberitahu dunia bahwa Anda adalah bangsa berbakat.” Itulah pidato Lincoln saat mengumumkan proklamasi kemerdekaan perbudakan.

Semua orang bersuka cita hari itu. Popularitas Lincoln pun meningkat . Ia telah menorehkan sejarah bagi Amerika.  Jika tidak ada Lincoln mungkin sampai saat ini perbudakan bakal merajalela secara terang-terangan di Amerika.

Lincoln akhirnya terpilih kembali sebagai Presiden Amerika untuk yang kedua kalinya pada tahun 1864. Namunsayang sekali , Walaupun Lincoln telah berbuat baik tapi masih banyak yang tidak menyukainya terkait dengan kebijakan pembebasan budak.


Hal ini memicu sekelompok orang untuk mencelakai Lincoln. Pada saat Abraham Lincoln menghadiri pertunjukan teater, Beliau ditembak oleh seorang yang bernama John Wilkes Booth yang merupakan salah satu pemain teater. Entah karena suruhan orang yang tidak suka pada Lincoln atau motif pribadi, sampai saat ini tak bisa terbukti. Lincoln ditembak pada tanggal 14 April 1865 dan meninggal keesokan harinya pada usia 56 tahun.


Kami bisa belajar banyak hal dari Abraham Lincoln. Hal pertama adalah, jika anda tidak sukes pada pertama kali anda tidak boleh menyerah, anda harus tetap berkerja keras sampai mencapai hal tersebut. Abraham Lincoln gagal banyak selama karirnya dan akhirnya dia berhasil menjadi president Amerika Serikat. Salah satu kutipan terkenal dari dia tentang kegaglan adalah “Keprihatinan terbesar saya bukan apakah Anda telah gagal, tetapi apakah Anda puas dengan kegagalan Anda.”.
Hal lain yang kami bisa belajar dari Abraham Lincoln adalah kita tidak perlu peduli tentang awal kita karena pada akhirnya kita semua dapat mencapai kebesaran. Ini tertunjuk di hidup Abraham Lincoln karena dia lahir di sebuah kabin yang terbuat dari batang kayu dan sebagian besar masa kecilnya dia berkerja di ternak keluarga dia dan akhirnya dia berhasil menjadi presiden ke-16 Amerika Serikat.
Pelajaran terpenting yang kami bisa dap
atkan dari dia adalah semua orang berhak mendapat kebebasan. Abraham Lincoln pernah mengatakan bahwa “orang-orang yang mengingkari kebebasan orang lain tidak layak untuk mendapatkanya untuk dirinya sendiri”.